Gizi
adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan
gizi pada ibu nifas terutama bila menyusui meningkat menjadi 25 %. Ibu nifas
membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang, terutama kebutuhan protein dan
karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan
produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila
pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas
kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makanan yang memuaskan. Ibu menyusui
tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang penting adalah makanan
yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
- Zat Gizi yang Dibutuhkan Ibu Nifas
a. Kalori
Kebutuhan
kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan
dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan
kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 ml dan
kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk setiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata
ibu harus mengkonsumsi 2.300-2.700 kal ketika menyusui. Makanan yang dikonsumsi
ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh,
proses produksi ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu
memenuhi syarat, seperti : susunya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur,
tidak terlalu asin, pedas dan berlemak, serta tidak mengandung alkohol, nikotin
dan bahan pengawet dan pewarna.
b. Protein
Ibu
memerlukan tambahan 20 gr protein diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Protein diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein
dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara
lain telur, daging, ikan, udang, kerang, susu, dan keju. Sementara itu, protein
nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan lain-lain.
c. Cairan
Nutrisi lain
yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Ibu menyusui dianjurkan
minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih, susu dan jus buah (anjurkan
ibu minum tiap kali menyusui). Mineral, air dan vitamin digunakan untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme
didalam tubuh. Sumber zat pengatur tubuh tersebut bisa diperoleh dari semua jenis
sayur dan buah-buahan segar
d. Vitamin dan mineral
Kegunaan
vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh. Beberapa
vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus
karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu
bayi bertumbuh dan berkembang.
e. Zat besi
Zat besi
dapat mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sumber zat besi antara
lain hati, telur, sumsum tulang dan sayuran hijau. Kebutuhan zat besi sebanyak
28 mg per hari. Pil zat besi (Fe) harus diminum, untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
f. Iodium
Iodium dapat
meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. Sumber iodium yaitu garam beriodium.
Kebutuhan iodium sebanyak 200 mg per hari.
g. Vitamin C
dan A
Vitamin C
digunakan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, produksi ASI. Sumber
vitamin C antara lain buah-buahan atau sayuran berwarna hijau kuning. Kebutuhan
vitamin C sebanyak 85 mg per hari. Vitamin A sebanyak 850 mg per hari
Minum kapsul vitamin A (200.000
unit) sebanyak 2 kali yaitu pada 1 jam setelah melahirkan dan 24 jam setelahnya
agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.
- Manfaat Gizi pada Ibu Nifas
a. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat reproduksi
b. Untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan ASI bayinya
- Dampak jika Gizi Ibu Nifas Tidak Terpenuhi.
a. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan
b. Kelelahan dan gangguan kesehatan
c. Berkurangnya produksi ASI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar